twitter
    Follow Me, di twitterkoe

11 Jul 2011

Cermin Diri II

Tatkala kudatangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama kukenal dan sangat sering kulihatNamun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang kulihat

Tatkala kutatap wajah, hatiku bertanya . Apakah wajah ini yang kelak akan
bercahaya bersinar indah di surga sana ?Ataukah wajah ini yang kelak akan hangus legam di neraka Jahannam

Tatkala kutatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan….Menatap Allah, menatap Rasulullah, menatap kekasih-kekasih Allah kelak ?Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, menganga, terburai menatapNeraka Jahannam………..Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?Wahai mata, apa gerangan yang kau tatap selama ini ?

Tatkala kutatap mulut, apakah mulut ini yang kelak akan mendesah penuh
kerinduan ... Mengucap laa ilaaha ilallah saat malaikat maut datangmenjemput ?

Ataukah menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur, dengan lengking
jeritan pilu yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar.

Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqum jahannam... yang getir
penghangus, penghancur setiap usus.Apakah gerangan yang engkau ucapkan wahai mulut yang malang? Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?

Berapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang
mengiris tajamBerapa banyak kata-kata manis semanis madu yang palsuyang engkau ucapkan untuk menipu ?Betapa jarang engkau jujur. Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku.
Apakah tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya Bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga ?Atau tubuh ini yang akan tercabik-cabik hancur, mendidih, di dalam laharmembara jahannam, terpasung tanpa ampun, derita yang tak pernah berakhirWahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkautindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan tanpa pedulipadahal engkau mampu? Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas ?

Ketika kutatap hai tubuh
Seperti apa gerangan isi hatimuApakah isi hatimu sebagus kata-katamuAtau sekotor daki-daki yang melekat di tubuhmuApakah hatimu segagah ototmuAtau selemah daun-daun yang mudah rontokAtaukah hatimu seindah penampilanmuAtaukah sebusuk kotoran-kotoranmu

Betapa beda... betapa beda apa yang tampak di cermin
dengan apa yang tersembunyiBetapa beda apa yang tampak di cermin dan apa yang tersembunyiAku telah tertipu, aku tertipu oleh topengBetapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah topeng belakaBetapa pujian yang terhambur hanyalah memuji topengBetapa yang indah ternyata hanyalah topeng..Sedangkan aku … hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkusAku tertipu, aku malu ya AllahAllah... selamatkan aku... Amin ya Rabbal 'alamin.

-Abdullah Gymnastiar-

No comments:

Post a Comment